Ikan nila memiliki pangsa pasar yang tak terbatas, baik pasar-pasar tradisional hingga swalayan-swalayan besar, bahkan nila dengan ukuran standar ekspor juga diekspor ke luar negri.
Selain itu, banyaknya kisah petani ikan nila sukses yang meraup keuntungan puluhan hingga ratusan juta rupiah, seperti menghipnotis para petani pemula untuk mencoba keberuntungan dengan ikut menekuni usaha pembesaran ikan nila.
Pada dasarnya memang budidaya ikan nila ini bisa dilakukan siapa saja, baik yang memiliki lahan sempit maupun yang memiliki lahan luas hingga bisa menekuni ternak ikan nila dengan skala besar.
Budidaya ikan nila bisa dilakukan dengan berbagai media kolam, seperti misalnya kolam tanah, kolam terpal, kolam beton atau semen, keramba apung, hingga tambak.
Cara budidaya ikan nila di kolam tanah memiliki beberapa keunggulan, seperti misalnya tersedianya pakan alami setelah penebaran benih, dan ini tentunya akan menghemat pemberian pakan. Dan masih banyak lagi keunggulan budidaya ikan nila di kolam tanah ini, dan berikut adalah panduan lengkapnya.
Jika kita ingin berhasil dan untung serta panen lebih cepat dalam menekuni pembesaran ikan nila, maka perhatikan 7 poin penting cara budidaya ikan nila di kolam tanah berikut ini.
Apapun jenis ikan nila yang akan dipelihara, baik itu ikan nila merah maupun hitam, karena pada dasarnya mereka memiliki sifat yang sama, maka lokasi untuk pembuatan kolam juga harus mendukung tumbuh kembang ikan nila.
Tanah yang tidak banyak berpori akan sangat bagus untuk pembesaran ikan nila, itu karena air tidak terserap oleh tanah. Selain itu tanah untuk kolam haruslah tanah liat atau tanah lempung.
Cara budidaya ikan nila di kolam tanah juga memerlukan pergantian air selama pemeliharaan, maka tanah yang memiliki kemiringan 3 hingga 5 % akan sangat membantu ketika mengairi kolam secara gravitasi.
Selain itu, air yang akan digunakan untuk pengisian kolam tanah juga harus bersih, tidak tercemar limbah pabrik maupun minyak
Debit air untuk kolam air tenang 8 sampai 15 liter/detik
Setelah pembuatan kolam selesai, ada beberapa hal penting sebelum benih ikan nila ditebar ke kolam, diantaranya adalah penjemuran kolam tanah, pengapuran kolam tanah, pemupukan kolam tanah, pengisian air dan pemupukan susulan.
Pengeringan dari cara budidaya ikan nila di kolam tanah ini bertujuan agar bibit-bibit penyakit di dasar kolam mati, pengeringan ini dilakukan hingga tanah tampak retak-retak dan ini tergantung cuaca juga.
Pengapuran ini bertujuan untuk menaikan PH tanah dan sekaligus membasmi hama yang ada di tanah. Ada beberapa jenis kapur pertanian yang bisa dipakai, seperti misalnya kapur tohor, jika menggunakan kapur tersebut maka untuk satu hektarnya diperlukan 100 hingga 300 kg. Atau jika menggunakan jenis kapur pertanian lain, sebaiknya untuk satu hektar tanah diberi 500 hingga 1.000 kg.
Pemupukan tanah ini menggunakan pupuk kandang dengan penebaran untuk satu hektar diperlukan 1-2 ton.
Pengisian air dalam cara budidaya ikan nila di kolam tanah ini tidak langsung mengisi air dengan penuh setelah pengeringan, pengapuran dan pemupukan, akan tetapi hanya 5 – 10 cm saja ketinggian airnya.
Setelah kolam terisi air, maka tunggu hingga 3 hari agar dasar kolam terjadi mineralisasi, setelah 3 hari maka tambahkan air hingga ketinggian 75-100 cm dan benih ikan nila sudah siap untuk ditebar karena air dalam kolam sudah dipenuhi fitoplankton dan juga organisme lain seperti kutu air dan yang lainya untuk pakan benih ikan nila setelah penebaran.
Pemupukan susulan ini dimaksudkan agar makanan alami di kolam tumbuh kembali dan ini dilakukan 2 minggu setelah penebaran benih ( tergantung ketersediaan pakan alami ).
Cara untuk melakukan pemupukan susulan ini menggunakan pupuk organik sebanyak 500 kg/ha. Agar pemupukan susulan ini merata, maka pupuk itu dibagi menjadi empat karung lalu letakan 2 karung si sisi kiri kolam dan yang dua lainya lagi di sisi sebelah kanan.
Selain pupuk organik untuk pemupukan susulan ini, penambahan pupuk Urea dan TSP juga bagus, jumlah pupuk Urea dan TSP masing-masing 30 kg/ha.
Cara menambahan pupuk Urea dan TSP adalah dengan dimasukanya kedua pupuk tersebut ke kantong plastik dan diberi lubang-lubang kecil agar pupuk dapat larut merata sedikit demi sedikit. Kantong- kantong kedua pupuk tersebut digantungkan disebatang bambu lalu pancangkan di dasar kolam, posisi kedua pupuk tersebut terendam air akan tetapi tidak sampai menyentuh dasar kolam.
Sterilisasi benih ikan nila ini penting dilakukan sebelum benih ikan nila ditebar dengan tujuan untuk mencegah dan memberantas penyakit, sterilisasi benih ini bisa menggunakan kalium permanganat ( PK ) dengan cara merendam bibit ikan nila selama kurang lebih 15-30 menit dengan dosis 4-5 ppm.
Adaptasi suhu ini juga sangat penting sebelum bibit ikan nila ditebar agar benih sudah merasakan suhu kolam sebelum ditebar. Cara untuk adaptasi suhu ini hanya dengan merendam wadah kemasan benih di kolam selama kurang lebih 1 jam.
Cara penebaran benih ikan nila ini hanya cukup memiringkan wadah kemasan tadi dan biarkan benih keluar dengan sendirinya.
Yang paling penting untuk diperhatikan dalam penebaran ini adalah kepadatan tebar benih, yang ideal agar budidaya ikan nila di kolam tanah ini cepat panen adalah 50-70 ekor/m3.
pH air antara 6,5 – 8,6 adalah persyaratan kualitas air untuk budidaya ikan nila di kolam tanah agar pertumbuhanya maksimal dan cepat panen.
Selain pH, yang harus dijaga dalam pemeliharaan ikan nila, suhu air juga harus berkisar antara 25 – 30 derajat celcius.
Dan untuk oksigen terlarut agar nila tidak kekurangan oksigen maka tidak boleh kurang dari 5 mg/l. Ketika dirasa kurang dari itu, maka perbesar aliran debit air.
Sedangkan untuk kadar garam air 0 – 28 ppt, serta Ammoniak (NH3) kurang dari 0,02 ppm. Jika dirasa ada tanda-tanda amoniak lebih dari itu seperti misalnya air tarasa bau, maka lakukan pergantian air dengan mengurangi 1/3 air lalu di isi dengan air yang baru.
Selain kondisi air yang bagus dan kepadatan tebar benih, satu hal lagi yang membuat ikan nila bisa cepat tumbuh dan cepat panen yakni pakan. Pakan ikan nila biar cepat besar adalah pakan yang mengandung kadar protein 30% dengan kadar lemak 6-8%.
Dalam sehari ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari berat tubuhnya sendiri. Frekuensi pemberian pakan bisa pagi dan sore hari, yang terpenting dalam memberi makan ikan nila selalu perhatikan nafsu makan ikan nila, jika selama lima menit pakan tidak bisa habis itu berarti ikan nila dalam masalah, bisa jadi terserang penyakit, adanya perubahan kualitas air, atau bahkan seringnya diberi pakan atau bisa saja karena udara panas.
Setiap 1 atau 2 minggu sekali cek bobot ikan nila untuk menyesuaikan pakan yang diberikan, karena seperti penjelasan di atas bahwasanya ikan nila membutuhkan pakan 3% dari bobot tubuhnya sendiri setiap harinya.
Cara budidaya ikan nila di kolam tanah ini tidaklah sama dengan cara budidaya ikan nila di tambak dalam hal pertumbuhan dan masa panennya. Jika ingin budidaya ikan nila cepat panen maka bisa dilakukan di tambak, karena dengan pemeliharaan hanya dengan 2,5 bulan, ikan nila mampu memiliki bobot 200 gram, sedangkan bila di kolam tanah untuk mencapai ukuran berat 200 gram maka dibutuhkan waktu pemeliharaan 4 bulan.
Akan tetapi karena pasar ikan nila yang luas maka nila dengan bobot 300 hingga 350 gram bisa dipanen atau bisa dipanen sesui permintaan pasar.
Itulah artikel tentang 6 Poin Penting Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Tanah
Source:majalahikan.com
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama *
Email *
Situs Web